Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Keo Tengah pada awalnya berstatus swasta non-yayasan dengan nama SMA Keo Tengah. Defakto, SMA Keo Tengah didirikan pada tanggal 18 Juni 2005 yang ditandai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Surat Keputusan Camat Keo Tengah nomor 03 Tahun 2005 tanggal 18 Juni 2005 tentang Susunan Panitia Persiapan Pembentukan SMA Keo Tengah yang diketuai oleh Camat Keo Tengah, Bernabas Lambar, S.Sos. Berdasarkan keputusan dimaksud, panitia melakukan berbagai persiapan antara lain membuka pendaftaran calon siswa baru dan pendaftaran calon guru dan pegawai. Pendaftaran siswa baru berlangsung pada tanggal 3 – 6 Juli 2005 bersamaan dengan seleksi guru dan pegawai.
Menindaklanjuti hasil seleksi panitia, dikeluarkan Surat Keputusan Camat Keo Tengah nomor 04 Tahun 2005 tanggal 18 Juli 2005 tentang penunjukan Pelaksana Harian Kepala SMA Keo Tengah a.n Wilfridus Raga, S.Pd serta penetapan tenaga guru dan pegawai. Pada tanggal 18 Juli 2005 inilah kegiatan operasional pendidikan SMA Keo Tengah resmi dimulai. Bertempat di lokasi SMP Negeri 2 Nangaroro (Sekarang menjadi SMP Negeri 1 Keo Tengah) di Daja, kegiatan operasional diawali dengan apel perdana bersama dengan siswa dan staf guru serta pegawai SMP Negeri 2 Nangaroro dan SMA Keo Tengah. Pada hari sama juga dilangsungkan rapat perdana dewan guru dan pegawai dengan agenda pembagian tugas mengajar, pembagian rombongan belajar, dan soal keliling lainnya.
Sesuai hasil seleksi panitia, tercatat 7 orang guru honor yakni: Maximus Soo Lundu, S.Pd; Asterius Batu, S.Sos; Cornelia Wea, S.Pd; Laurensiana Tuku, S.Pd; Margaretha Beka, S.Pd; Maria Gorenti Mbewu, SE; dan Reyneldis Ea, A.Md serta 1 orang pegawai a.n. Ismail Dhae yang pertama mengabdikan diri di SMA Keo Tengah. Guna mengisi kekurangan tenaga guru, diangkat 5 orang guru SMP Negeri 2 Nangaroro untuk diperbantukan di SMA Keo Tengah yakni: Hilarius Kila, S.Pd; Marsiana Aghe, S.Ag. Kaverius Nggajo, S.Pd; Servasius Dei, S.Fil; dan Samirah H. Mbue Jawa, A.Md. Adapun jumlah siswa yang terdaftar sebagai angkatan pertama sebanyak 84 siswa terdiri dari 45 laki-laki dan 39 perempuan yang selanjutnya dibagi ke dalam 2 rombongan belajar. Kegiatan belajar mengajar berlangsung di 2 ruang kelas sedangkan guru dan pegawai ditempatkan di ruang Tata Usaha SMP Negeri 2 Nangaroro.
Pada tanggal 12 November 2005, diadakan Rapat Evaluasi Panitia Pembentukan SMA Keo Tengah. Melalui rapat dimaksud, dibentuklah Pengurus Komite SMA Keo Tengah dengan ketua a.n. Bonefasius Tao. Sejak saat itu, tugas dan tanggung jawab panitia dinyatakan berakhir dan dialihtugaskan kepada kepengurusan komite.
Delapan bulan berselang, terjadilah pengalihan status dari swasta menjadi negeri yang dikukuhkan dengan Keputusan Bupati Ngada nomor 7/KEP/PPO/2006 tanggal 7 Februari 2006 tentang Pembentukan Lima Unit Sekolah Baru (USB) Sekolah Menengah Pertama Negeri Satu Atap dan Satu Unit Sekolah Baru (USB) Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Ngada. Keputusan ini berimplikasi pada perubahan nomenklatur sekolah menjadi SMA Negeri 1 Keo Tengah seperti saat ini. Sebagai tindak lanjut dari peralihan status, pada tanggal 01 April 2006 SMA Negeri 1 Keo Tengah memperoleh 2 orang formasi PNS a.n. Leonardus Lata, S.Pd dan Getrudis Ledo Bude, S.Pd. Tanggal 03 Oktober 2006 diadakan peletakan batu pertama gedung SMA Negeri 1 Keo Tengah yang berlokasi di Bengga pada lahan seluas 13090m2. Selanjutnya diangkat Kepala SMA Negeri 1 Keo Tengah definitif a.n. Fidelis Sawu, S.Fil melalui Keputusan Bupati Ngada nomor 149/KEP/PPO/2006 tanggal 17 Oktober 2006. Acara serah terima jabatan berlangsung tanggal 04 Desember 2006.
Kendati sudah berstatus negeri dan memiliki kepala sekolah definitif, kegiatan pembelajaran masih tetap berlangsung di lokasi SMP Negeri 2 Nangaroro sampai dengan berakhirnya tahun pelajaran 2006/2007. Sampai dengan akhir tahun pelajaran 2006/2007, jumlah siswa tercatat sebanyak 108 siswa yang dibagi ke dalam 5 rombel dengan perincian kelas X sebanyak 51 siswa dan kelas XI sebanyak 57 siswa dengan program IPA sejumlah 12 siswa dan program IPS sejumlah 45 siswa. Sedangkan jumlah guru dan pegawai sebanyak 16 orang dengan perincian 4 orang PNS, 9 orang GTT, 1 orang GTT diperbantukan, dan 2 PTT.
Memasuki tahun pelajaran 2007/2008, tepatnya pada tanggal 9 Januari 2007, kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke lokasi milik SMA Negeri 1 Keo Tengah di Bengga. Adapun bangunan permanen yang sudah tersedia hanya 1 unit kantor, 3 ruang kelas, dan 1 ruang perpustakaan; sementara itu, jumlah rombel yang ada sebanyak 8 rombel. Untuk mengatasi kekurangan 4 ruang kelas, pihak sekolah menggunakan Aula Kantor Desa Kotodirumali dan 1 rumah penduduk untuk dijadikan ruang kelas. Perabot seperti meja, kursi, dan papan tulis pun masih dipinjam dari SMP Negeri 2 Nangaroro. Keadaan ini berlangsung hingga beberapa bulan sampai dengan selesainya pembangunan 2 ruang kelas darurat yang dibangun komite.
Berada dan melangsungkan kegiatan belajar mengajar di lokasi milik sendiri tentu lebih baik sekali pun dengan keterbatasan fasilitas. Seiring berjalannya waktu, perhatian pemerintah untuk menambah bangunan ruang kelas dan fasilitas lainnya semakin mengubah wajah lokasi sekolah. Tetapi satu hal yang paling menantang di lokasi baru ini adalah keberadaan batu-batu besar yang memenuhi seluruh area lokasi sekolah. Bagaimana perjuangan melawan hamparan batu ini hingga tampak seperti kondisi sekarang? Silahkan klik di sini. Demikian sejarah singkat pendirian SMA Negeri 1 Keo Tengah. Viva SMANKET...!!! (by. Maxi Soo Lundu, S.Pd)