Guru SMAN 1 Keo Tengah-Nagekeo
Semudah
apapun materi pembelajaran, bagi siswa selalu saja terdapat kendala untuk
memahami materi tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang
menghambat, baik yang datang dari luar maupun dalam diri mereka. Keinginan
untuk bermain, mental enak, kecenderungan untuk mengganggu orang lain dan
seterusnya akan membuyarkan konsentrasi mereka. Berbagai hambatan yang sudah
disebutkan di atas ditambah dengan hambatan lain yang berhubungan dengan
ekonomi dan keremajaan mereka.
Sebagai
guru yang kaya akan metode-metode mengajar, sudah tentu kita tidak menyerah
dengan keadaan itu. Kita tidak membiarkan kegagalan itu terjadi. Kombinasi atau
kolaborasi antara metode-metode pun dapat dilakukan.
Tutor
sebaya merupakan sisi lain dari metode diskusi yang mana terjadi saling menukarkan
informasi dan pengetahuan di antara sesama peserta didik. Sumbangan yang terbesar
akan datang dari peserta didik yang lebih cepat menangkap penjelasan guru atau
lebih tahu tentang materi itu.
Secara
psikologis tutor sebaya merupakan unsur yang sangat menarik bagi siswa. Siswa
yang paling lebih tahu tentang temannya. Jarak pergaulan pun lebih dekat. Karena
itu guru dapat memanfaatkan secara bijak.
Berikut
ini adalah proses pembelajaran jurnalistik yang selalu penulis gunakan dalam menghadirkan
materi ke hadapan peserta didik. Pertama,
Membacakan teks berita singkat yang diambil dari koran diakhiri dengan dialog
ringan yang mengukur pemahaman peserta
didik tentang pola 5W dan 1H dalam berita tersebut. Dengan demikian guru dapat
memastikan bahwa dalam membuat berita nanti peserta didik akan secara langsung
menggantikan WHO dengan nama seseorang beserta profesinya, WHAT dengan
perbuatannya atau keadaannya, WHERE dengan nama tempat dan WHEN dengan hari dan
tanggalnya. Mungkin hanya HOW yang agak menyita banyak perhatian.
Kedua, membagi kelas dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 5 atau 6 orang setiap kelompoknya dengan penyebaran
peserta didik yang lebih mampu intelektualnya secara merata. Sesudahnya, baru
mulai menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan pada saat wawancara
dengan narasumber. Selain itu memilih 2 siswa setiap kelompok untuk bergerak
sebagai guru dan administrator kelompok
Ketiga, setiap kelompok menyiapkan pertanyaan untuk diwawancarai,
baik pertanyaan utama dan kemungkinan pertanyaan turutan, Turut juga dicatat
hasil pengamatan dan hal-hal pribadi narasumber misalnya, nama lengkap, nama
panggilan, jabatan, jumlah anak, prestasi anak-anaknya dan seterusnya, Dan
apabila sudah siap, guru mengutus para siswa untuk mulai berwawancara dengan
narasumber. Karena akan berinteraksi dengan pihak yang luar sekolah, maka sikap
etis perlu diingatkan lagi, mencatat hasilnya, termasuk mecatat hal-hal pribadi
narasumber.
Keempat, mendiskusikan kata kunci untuk dikemas menjadi judul
yang paling menarik dari kegiatan wawancara tersebut. Apabila judul telah jadi
maka mulailah menulis pokok berita dan berita selengkapnya dengan dasar hasil
wawancara tersebut. Berita pun jadi, tetapi belum tentu bagus. Karena itu
menggantikan kata dengan kata-kata yang lebih bagus, menambah kata-kata
penghatar kalimat dan hal kecil lainnya merupakan kegiatan yang tidak kala
pentingnya. Contohnya seperti pemakaian kata sesudah itu, sehari sesudahnya,
bertempat di kantornya, di tempat yang berbeda dan seterusnya. Atau menggantikan
nama yang pemkaiannya sangat banyak dengan kata lain yang sama fungsinya
seperti : Ayah dari empat anak, Ayah yang pernah menjuarai atletik pada masa
belajarnya, dan seterusnya.
Kelima, Perlombaan
menulis berita. 2 berita terbaik di kelompok
menjadi utusan untuk bersaing dengan utusan kelompok lainnya. Guru mengumumkan
kemenangan dan memberikan hadiah atas nama kelompok; Merasuki siswa dengan
sikap fanatik dengan kelompoknya.
Dari
uraian tentang pembelajaran Jurnalistik untuk pokok bahasan Berita singkat,
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. Pertama, berita, terutama berita singkat sebenarnya merupakan bahan
konsumsi harian kita dengan sumber beritanya koran, majalah, televisi dan radio maupun bersumber pada internet.
Kedua, dari berbagai sumber berita
tersebut, yang paling banyak digunakan adalah berita singkat dengan pola 5W+1H.
Ketiga,
karena dapat dengan mudahnya para siswa memperoleh berita dalam hidupnya maka
kerja guru sebenarnya hanyalah membangunkan yang tertidur, menyadarkan yang
terlena dan mengingatkan yang terlupa.







0 komentar:
Posting Komentar