Kamis, 09 Agustus 2018

Liku-Liku Menuju UNBK 2018

Ruang UNBK SMAN 1 Keo Tengah
LIKU-LIKU MENUJU UNBK 2018

Tekad untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2018 sudah menjadi kesepakatan bersama di tingkat kabupaten. Tetapi di sisi lain, persiapan infrastruktur tentang peralatan pendukung UNBK di setiap sekolah, termasuk di SMAN 1 Keo Tengah, masih belum apa-apa. Jaringan internet (wifi) dan perangkat server belum tersedia sama sekali. Komputer client yang dimiliki sekolah pun sudah banyak yang tidak bisa terpakai. Bahkan kapasitas listrik PLN pun tidak bisa dijamin. Dari semua aspek, jelas sekolah tidak siap action untuk UNBK. 

Seiring berjalannya waktu, simulasi UNBK tahap I sudah di depan mata. Ada satu - dua sekolah yang  tahun sebelumnya menyelenggarakan UNBK siap mengikuti simulasi UNBK tahap I. Namun, tidak demikian bagi SMAN 1 Keo Tengah. Simulasi UNBK tahap I berlalu begitu saja karena tidak ada fasilitas yang tersedia. Sementara itu, desakan untuk segera menyiapkan perangkat peralatan UNBK terus-menerus digunjingkan. Di tengah kemelut kekurangan biaya, pimpinan dan segenap guru dan pegawai melakukan pertemuan untuk bertekad melaksanakan UNBK tahun 2018. Ada 4 item penting yang menjadi fokus persiapan yakni: listrik, jaringan internet, server, dan komputer client. 

Tepat pertengahan bulan November 2017, daftar calon peserta UNBK diinput ke web UNBK. Kendati perangkat server belum tersedia, nama perangkat server pun turut didaftarkan di web UNBK beserta proktor dan teknisinya. Ini berarti, secara administrasi SMAN 1 Keo Tengah bersedia menyelenggarakan UNBK tahun 2018; sesuatu yang cukup kontroversi bila dibandingkan dengan realita persiapan peralatannya. Bersamaan dengan pendaftaran calon peserta itu, didapatlah rancangan anggaran untuk pengadaan server senilai 45 juta. Pada saat itu, jadwal pelaksanaan simulai II hanya tinggal 2 minggu. Praktis, simulasi UNBK tahap II pun tidak dapat diikuti. Segenap komponen di SMAN 1 Keo Tengah sudah mulai gelisah, terutama pimpinan, proktor dan teknisi. Jika sampai dengan simulasi UNBK tahap III tidak diikuti, maka dipastikan rencana UNBK gagal total.

Berbekal tekad dan biaya seadanya, langkah persiapan diawali dengan perbaikan generator sekolah yang sudah lama tidak digunakan. Servis generator pun berhasil, tetapi pasokan arus listrik dari dinamo kurang maksimal. Meski demikian, kegiatan instalasi listrik dari generator terus dilanjutkan hingga ke ruang UNBK. Pada akhir November 2017, dilakukan pengadaan 2 perangkat server beserta asesoriesnya yang dilanjutkan dengan kegiatan penataan dan instalasi ruang UNBK. 
Penataan dan instalasi ruang UNBK
  
Ruang yang semula difungsikan sebagai ruang guru dialihfungsikan sebagai ruang UNBK dengan alasan karena ruang ini cukup luas dibandingkan dengan ruang lainnya. Meja, kursi, lemari, serta buku-buku guru dipindahkan. Selanjutnya dilakukaan instalasi arus listrik, pemasangan karpet, memasukan meja komputer, dan pemasangan kipas angin, dll. Sebagian siswa membantu memasok unit komputer client dalam pengawasan bapak/ibu guru dan pegawai. Sementara itu, unit server pun sudah dirakit dan diletakkan pada tempat yang semestinya.  Guru/pegawai dan siswa bahu-membahu mempersiapkan ruang yang akan digunakan untuk UNBK.

Tahap selanjutnya adalah mengecek kondisi komputer client. Dari 31 unit yang tersedia, ternyata hanya 1 unit komputer client yang bisa dipakai. Sedangkan 8 unit gagal booting, dan sisanya mati total. Tentu kondisi ini sangat sulit bagi lembaga untuk mengikuti simulasi UNBK tahap II yang hanya berselang beberapa minggu saja. Pengadaan unit komputer baru sebanyak minimal 27 unit dengan taksasi biaya sekitar 120-an juta tentu tidak mungkin dalam waktu yang sudah terbilang singkat. Pilihan satu-satunya adalah reparasi atau servis unit yang telah rusak. Minimnya ketersediaan biaya, membuat rekan-rekan guru memilih untuk melakukan servis sendiri. Tiada rotan, akar pun jadi, begitulah kira-kira jalan yang terpaksa ditempuh. Bermodalkan nekat, satu per satu unit komputer dibongkar dan diperbaiki. Alhasil, 9 unit berhasil difungsikan kembali. Sedangkan sisanya dilakukan servis total dengan mengganti beberapa hardware seperti power suplay, mother board, procesor, ram memory, LCD, keyboard, dan mouse.  

Memasuki bulan Januari 2018, sidang komite memutuskan mendukung penuh rencana kegiatan UNBK melalui penyediaan anggaran komite. Kegiatan servis komputer client terus berlangsung. Hasil servis akhirnya 22 unit komputer berhasil dioperasikan kembali. Pengadaan tambahan 5 unit komputer pun dialokasikan. Tahap selanjutnya adalah perakitan kabel UTP dan konektor dan instalasi LAN yang juga dilakukan sendiri oleh bapak/ibu guru dan pegawai.
Servis client dan perakitan kabel LAN

Sementara kegiatan perakitan kabel LAN berlangsung, simulasi UNBK tahap II berlangsung. Lagi-lagi SMAN 1 Keo Tengah tidak dapat ikut dalam simulasi ini karena persiapan belum selesai dan belum ada jaringan internet. Usulan untuk mengikuti simulasi di sekolah lain sempat ada, namun tidak dapat dijalankan karena terlalu riskan untuk membawa peralatan server dan komputer client. Sekolah masih punya harapan untuk mengikuti simulasi UNBK tahap III yang belum tahu persis kapan digelar. 

Pada menjelang akhir Februari 2018, peralatan jaringan wifi diterima oleh sekolah. Namun belum bisa digunakan karena menunggu pemasangan oleh teknisi. Sementara itu, simulasi UNBK tahap III tinggal 3 minggu ke depan. Tepat tanggal 2 Maret 2018, teknisi mendatangi sekolah untuk melakukan pemasangan jaringan wifi. Tentu saja ini adalah kabar yang menggembirakan. Alhasil, pemasangan jaringan wifi berjalan lancar dengan hasil yang sangat positif. Luapan kegembiraan ini akhirnya ramai-ramai guru dan pegawai menggunakan wifi; sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. 
Pemasangan jaringan wifi

Usai pemasangan jaringan wifi, kendala yang masih dihadapi adalah kecilnya pasokan daya listrik PLN. Perbaikan generator tidak dapat diharapkan karena ada sedikit permasalahan pada dinamo. Akhirnya, setelah berkonsultasi dengan pihak PLN, sekolah melakukan upgrade daya menjadi 3.200 yang disertai dengan penggantian MCB secara mandiri oleh pihak sekolah. Tentunya ada guru dan rekanan yang siap melakukan penggantian sendiri tanpa dampingan petugas PLN.


Sinkron server dan simulasi III
Tanggal 10 Maret 2018, dilakukan instal dan sinkron server yang dipandu oleh rekan-rekan proktor dan teknisi dari SMKN 1 Nangaroro. Tetapi jaringan lelet gara-gara kehabisan kuota,,,hehehe. Terpaksa top up malam-malam. Bersyukur ada rekan-rekan guru yang siap dan gesit. Instal dan sinkron pun berhasil. Kini, SMAN 1 Keo Tengah siap melaksanakan simulasi UNBK tahap III. Simulai tahap III berlangsung sejak tanggal 12 - 14 Maret 2018 dan lancar sampai selesai. 


Kegiatan UNBK
Menjelang 4 hari sebelum UNBK, masalah pun datang lagi. Jaringan wifi bermasalah. Sinkron server untuk UNBK pun mengalami kandala. Dengan terpaksa, server pun diangkut ke Maunday untuk dilakukan sinkron. Pengaduan ke pihak Manggoesky berjalan terus. Semuanya dibuat panik. Namun di tengah kehilangan harapan, ada kabar baik. Teknisi datang dan memperbaiki jaringan. Koneksi wifi kembali normal setelah kerja keras semalam suntuk sampai pagi menjelang sore. Alhasil, UNBK benar-benar terlaksana dengan baik sampai selesai. UNBK pertama ini tercatat diikuti 81 peserta dengan rincian 11 dari program Bahasa, 17 orang dari program IPA, dan 53 orang dari program IPS. Di atas semua itu, ucapan terima kasih dan tanda syukur pun dipanjatkan.